Cara Pengolahan Jamur Tiram Putih

Produk Jamur Tiram Putih

Siapa sih yang engga tau jamur tiram putih ,yah mungkin kalian sudah tidak terlalu asing dengan jamur ini, biasanya jamur ini banyak di temui dipasar-pasar. Tapi jika kalian malas membeli, kalian bisa mebudidayakannya bisa diliat di artikel sebelumnya. Jika kalian ingin memulai usaha menggunakan jamur ini bisa di lihat artikel dibawah, bahan dan cara pembuatan produknya. 

1.Jamur Crispy


Bahan Resep Jamur Crispy Renyah

  • 250 gr jamur tiram
  • Minyak goreng banyak untuk deep fry

Bahan Pencelup

  • 2 sdm tepung terigu
  • 1 btr telur ayam
  • 3 siung bawang putih, haluskan
  • 1 sdt garam
  • 1/2 sdt kaldu bubuk
  • 1/2 sdt lada bubuk
  • 1/2 sdt baking powder
  • 150 ml air es

Bahan Pelapis

  • 250 gr tepung terigu
  • 2 sdm tepung beras
  • 1/2 sdt baking powder
  • 1/2 sdt lada bubuk
  • 1/2 sdt kaldu bubuk
  • 1 sdt garam

Cara Membuat Jamur Crispy Renyah

  1. Bersihkan jamur tiram kemudian cuci bersih. Sumwir-suwir dengan alur memanjang, kemudian peras dan tiriskan.
  2. Membuat adonan pencelup. Satukan semua bahan kemudian aduk merata hingga membentuk adonan yang encer. Sisihkan.
  3. Membuat adonan pelapis. Satukan semua bahan kemudian aduk rata. Akan lebih baik jika semua bahan diayak sehingga bisa tercampur dengan merata tanpa gumpalan salah satu bahan. Sisihkan.
  4. Panaskan minyak yang agak banyak, patokannya yaitu jamur bisa terendam seluruhnya ketika digoreng. Panaskan hingga benar-benar panas diatas api sedang.
  5. Ambil potongan jamur, celupkan kedalam adonan mencelup kemudian gulingkan diatas adonan pelapis. Remas-remas perlahan menggunakan tangan sehingga tepung menempel pada jamur.
  6. Goreng jamur hingga matang dan berubah warna menjadi coklat keemasan. Angkat dan tiriskan.
  7. Sajikan jamur crispy bersama dengan bahan pelengkap seperti saus somat, saua sambal atau bahkan bumbu tabur aneka rasa.
Jika sudah terbiasa, tentunya cara membuat jamur crispy renyah seperti ini bukanlah suatu hal yang sulit. Beda lagi jika kita baru pertama kali mencoba membuatnya, kemungkinan kebingungan saat menentukan takaran bahan, tekstur adonan dan ketepatan waktu menggoreng. Sebenarnya resep jamur crispy renyah ini tidak memiliki takaran yang pasti.

2.Nugget Jamur Tiram

Bahan
  • Jamur tiram segar 1 kg
  • Tepung terigu 200 gram
  • Tepung maizena 200 gram
  • Telur ayam 4 butir
  • Daging ayam fillet giling 100 gram
  • Bawang putih 5 siung, haluskan
  • Bawang merah 6 – 8 butir, haluskan
  • Penyedap rasa 2 sendok teh ( optional )
  • Merica bubuk 2 sendok teh juga
  • Garam  beryodium secukupnya
Cara Membuat Nugget Jamur Tiram
  1. Siangi jamur jika ada kotoran yang menempel, lalu cuci dengan air mengalir sampai besrsih.
  2. Kemudian rendam jamur dalam air mendidih lebih kurang selama 15 menit. Angkat dan tiriskan airnya.
    Jika sudah agak dingin peras hingga kandungan airnya berkurang.
  3. Langkah selanjutnya sobek – sobek jamur tadi menjadi beberapa bagian, jika langkah ini membutuhkan banyak waktu jamurnya digiling saja tapi jangan terlalu halus.
  4. Berikutnya campur jadi satu dalam satu wadah fillet ayam giling, jamur tiram, tepung maizena, tepung terigu, dan telur. Aduk hingga semua bahan tercampur rata.
  5. Setelah itu masukkan merica bubuk, penyedapa rasa serta bawang putih dan bawang merah yang telah anda haluskan tadi, aduk rata.
  6. Siapkan cetakan atau loyang segi empat, olesi bagian dalamnya dengan sedikit lapisan mentega agar adonannya tidak lengket.
  7. Lalu tuangkan adonan nugget jamur ke dalam cetakan, kukus lebih kurang 15 menit atau hingga matang. Angkat dan biarkan dingin terlebih dahulu.
  8. Selanjutnya keluarkan dari cetakan dan potong dengan ukuran sesuai selera anda. Sebelum digoreng, potongan nugget disimpan dulu dalam freezer selama satu malam.
  9. Keluarkan dari freezer, biarkan beberapa saat pada suhu ruang. Lalu masukkan potongan nugget ke dalam telur kocok kemudian baluri dengan tepung panir sampai semua bagian tertutup rata.
  10. Terakhir goreng dalam minyak panas hingga kecoklatan, angkat dan tiriskan.
  11. Nugget jamur pun siap dihidangkan.

3.Sate Jamur Tiram

Bahan
  • 1 kg jamur tiram ukuran besar
  • Air biasa untuk merebus jamur secukupnya
  • Garam secukupnya
Olesan
  • Minyak sayur atau mentega atau minyak zaitun secukupnya
  • Kecap manis kesukaan Anda secukupnya
  • Masako atau garam secukupnya
  • 8 siung bawang putih
Bumbu
  • 10 siung bawang putih
  • 1 gelas kacang tanah, goreng
  • 20 buah cabai rawit, bisa dikurangi sesuai kebutuhan
  • Garam, gula, dan kecap manis sesuai selera secukupnya
  • 10 butir bawang merah, kupas kulit, iris-iris
  • Air hangat secukupnya
Cara Membuat Sate Jamur Tiram
  1. Suwir-suwir jamur ke dalam baskom.
  2. Didihkan air bersama garam, masukkan jamur ke dalam rebusan selama 30 detik. Tujuannya untuk melayukan jamur dan tidak berbau langu ketika dibakar.
  3. Angkat jamur, biarkan dingin. Peras air pada jamur, kemudian tusuk pakai lidi atau bambu. Lakukan hingga jamur habis.
  4. Sekarang ke proses pembuatan bumbu oles: Sediakan bawang putih dan masako, tumbuk halus dan taruh dalam mangkok, tuang kecap manis dan minyak secukupnya, Sisihkan.
  5. Lanjut ke pembuatan bumbu kacang: Setelah kacang digoreng, cabai dan bawang putihnya juga digoreng. Tumbuk kacang hingga halus, kemudian haluskan cabai dan bawang putih bersama garam dan guka. Campur semua bumbu dalam mangkok, tuang kecap seperlunya, beri air sedikit. Aduk dan cicipi sampai rasanya pas. Tambahkan irisan bawang.
  6. Terakhir, oleskan sate dengan bumbu olesan per 10 tusuk. Bakar sampai matang.
  7. Sajikan

Related Posts:

Cara Budidaya Jamur Tiram Putih

CARA BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH

Dalam kehidupan alami jamur ini tumbuh di hutan dan biasanya tumbuh di bawah pohon berdaun lebar atau di bawah tanaman berkayu. Pleurotus jamur tidak memerlukan banyak sinar matahari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa miselium disimpan dalam ruang yang lebih redup, akan lebih banyak jumlah di bandingkan di tempat terang sinar matahari penuh. Miselium adalah jaringan yang mencakup koleksi hifa jamur. Miselium dapat tumbuh di dinding sel kayu dengan menembus dinding sel kayu.


TEMPERATURE SUHU

Serat miselium jamur tiram putih tumbuh dengan baik pada kisaran suhu antara 23-28 ° C, yang berarti bahwa kisaran suhu normal untuk pertumbuhan. Waluapun demikian, dengan suhu di bawah 23 ° C, miselium jamur tiram putih masih bisa tumbuh meskipun lambat. Sedangkan memerlukan lebih banyak waktu untuk pertumbuhan tubuhnya yang membentuk seperti kerang, memerlukan kisaran suhu antara 13-15 ° C selama 2 samapai 3 hari.
Ketika nilai suhu rendah tidak diperoleh, maka ada dua kemungkinan terjadi, yaitu pertumbuhan jamur tumbuh buah tidak akan membentuk, yang berarti perawatan tidak berhasil, atau bahkan jika terbentuk, waktu yang dibutuhkan akan lama. tetapi bagaimanapun tahap kedua jamur tiram putih masih dapat tumbuh pada kisaran suhu 12-37,8 ° C.
KELEMBAPAN
Kandungan air sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan miselium jamur. Terlalu sedikit air akan menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu, bahkan berhenti sama sekali.
Namun, jika terlalu banyak air, miselium akan membusuk dan mati. Kurangi kadar air di pabrik akan diperoleh baik saat menyiram. Jamur tumbuh dengan baik di kondisi lembab, tetapi tidak ingin genangan air. Oyster miselium jamur tumbuh optimal pada kurangi yang memiliki kadar air sekitar 60%. Adapun merangsang pertumbuhan tunas dan tubuh buah, membutuhkan kelembaban sekitar 70-85%.
CAHAYA
Miselium jamur tiram putih tumbuh secara optimal dalam gelap. Sebaliknya, tubuh buah jamur tidak dapat tumbuh dalam gelap. Cahaya diperlukan untuk merangsang pertumbuhan tubuh buah. Jamur batang akan tumbuh lebih kecil dan kap tumbuh tidak normal jika pertumbuhan saat primordial tidak mendapatkan air.
Namun, sinar matahari melalui langsung dapat merusak dan menyebabkan layu, serta ukuran yang relatif kecil dari tenda. Pertumbuhan jamur hanya akan memerlukan cahaya untuk menyebar. Oleh karena itu, diperlukan pohon peneduh di dekat gedung tempat jamur pemeliharaan.
UDARA
Jamur tiram putih adalah tanaman saprofit fakultatif aerobic yang membutuhkan oksigen sebangai senyawa untuk pertumbuhannya. Sirkulasi udara yang lancer akan menjamin pasokan oksigen. Terbatasnya pasokan oksigen udara disekitar tempat tumbuh jamur dapat mengganggu pertumbuhan tubuh buah.
Jamur tiram juga yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksigen memiliki tubuh buah kecil dan abnormal. Tubuh buah jamur yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksisgen akan mudah layu dan mati. Jamur tiram juga memerlukan sirkulasi udara segar untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, harus diberi ventilasi agar pertukaran udara dapat berjalan secara baik.
Pertumbuhan miselium jamur memerlukan kandungan karbon dioksida yang agak tinggi, yaitu 15%-20%. Tetapi, jamur tiram yang tumbuh pada tempat yang mengandung karbo dioksida yang terlalu tinggi memiliki tubuh buah yang abnormal. Biasanya, tudung jamur tiram tumbuuh relative kecil dibandingkan tangkainya.
DERAJAT KEASAMAN (PH)
Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada pH media yang sedikit asam, yaitu antara 5,0-6,5. Nilai pH medium diperlukan untuk produksi metabolism dari jamur tiram putih, seperti produksi asam organic.
Kondisi asam dapat menyebabkan pertumbuhan miselium jamur tiram terganggu, tumbuh kontaminasi oleh jamur lain, bahkan menimbulkan kematian jamur tiram putih. Kondisi pH yang terlalu tinggi (basa), dapat menyebabkan system metabolism dari jamur tiram putih tidak efektif. Bahkan, menyebabkan kematian. Tubuh buah jamur tiram tumbuh optimal pada pH lingkungdn yang mendekati normal (pH 6,8-7,0).
CARA BUDIDAYA JAMUR TIRAM
Dalam budidaya modern, media tumbuh yang digunakan berupa kayu tiruan (log) yang dibuat dalam bentuk silinder. Komposisi media ini berupa sumber kayu (gergaji kayu, ampas tebu), sumber gula (tepung-tepungan), kapur, pupuk P, dan air.
KEBUTUHAN NUTRISI JAMUR TIRAM
Pertumbuhan yang optimal dapat dicapai bila lingkungannya sesuai serta tersedia nutrisiyang cukup. Protoplas sel memerlukan nitrogen, fosfor, dan nutrisi lai. Karbon selain diperlukan untuk pembentukan protoplasma, juga diperlukan sebagai sumber energy. Sehingga karbon lebih banyak dibutuhkan disbanding dengan nitrogen. Nitrogen dibutuhkan untuk pembentukan asam nukleat. Sedangkan protein dan kitin diperlukan untuk pembentukan dinding sel jamur.
KEHADIRAN MIKROORGANISME LAIN
Media tempat tumbuh merupakan sumber energy utama bagi jamur tiram. Kehadiran mikroorganisme lain dapat menyebabkan persaingan dalam mendapatkan nutrisi, sehingga jamur yang diharapkan tidak dapat tumbuh dengan optimal. Bahkan, sebagian dari competitor tersebut dapat mengeluarkan senyawa yang bersifat toksin terhadap organism disekitarnya. Sterilisasi media merupakan cara yang efektif untuk membebaskan media tanam dari kehadiran jasad asing di dalam media tanam yang tidak diharapkan.
MENYIAPKAN BAGLOG
Baglog merupakan media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram. Bahan utama baglog adalah serbuk gergaji, karena jamur tiram termasuk jamur kayu. Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujungnya diberi lubang. Pada lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar.
Pada usaha budidaya jamur tiram skala besar, petani jamur biasanya membuat baglog sendiri. Namun bagi petani pemula, atau petani dengan modal terbatas biasanya baglog dibeli dari pihak lain. Sehingga petani bisa fokus menjalankan usaha budidaya.
Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni diletakkan secara vertikal dimana lubang baglog menghadap ke atas. Dan secara horizontal, lubang baglog menghadap ke samping. Kedua cara ini memiliki kelebihan masing. Baglog yang disusun secara horizontal lebih aman dari siraman air. Bila penyiraman berlebihan, air tidak akan masuk ke dalam baglog. Selain itu, untuk melakukan pemanenan lebih mudah. Hanya saja, penyusunan horizontal lebih menyita ruang.

STERILISASI BAGLOG

Sterilisasi baglog dilakukan dengan cara memasukkan baglog ke dallam autoclave atau pemanas/steamer dengan suhu 121 derajat C selama 15 menit. Untuk mengganti penggunaan autoclave atau streamer, dapat menggunakan drum dengan kapasitas besar atau mampu menampung sekitar 50 baglog dan dipanasi di atas kompor minyak atau dapat juga menggunakan oven. Memang, sterilisasi baglog menggunakan drum memakan waktu lebih lama, yaitu sekitar 8 jam, tetapi dianggap lebih menghemat biaya.
Setelah proses sterilisasi selesai, baglog kemudian didinginkan, yakni dengan mematikan alat sterilisasi dan membiarkan suhunya turun sedikit demi sedikit. Setelah proses pendinginan, baru kemudian dilakukan penanaman bibit jamur.

PEMBIBITAN

Bibit yang dapat digunakan adalah F3. Bibit ini dapat dibuat atau diperoleh dari petani jamur yang s udah bisa membuat bibit bibit jamur. Untuk membuat bibit sendiri, diperlukan alat dan bahan yang steril karena proses ini sangat rentan terhadap kontaminasi. Sterilisasi pembuatan bibit biasa menggunakan laminar flow atau transfer box.

PROSES PENANAMAN JAMUR TIRAM

Serbuk gergaji dipilih dan dibersihkan. Bagian yang besar dan tajam dibuang karena dapat merusak plastic substrat.
Bahan yang sudah ada dicampur sesuai komposisi takaran dalam jolang / baskom plastic. Aduk sampai merata, jangan sampai ada gumpalan-gumpalan. Adapun bahan yang dicampurkan untuk menghasilkan 100 log adalah sebagai berikut :
·        Serbuk gergaji atau ampas tebu halus 10,5 kg.
·        Tepung jagung 0,6 kg.
·        Dedak halus 21 kg.
·        TSP 1 kg.
·        Kapur 3 buah.
·        Beri air secukupnya, dengan kandungan air 60% dan pHmedia diukur.
Campuran bahan dimasukan ke dalam plastic transparan dengan ukuran 20 x 35 cm dan tebal 0,5. Media harus dipadatkan agar terbentuk log yang baik. Media yang bagus adalah kepadatannya merata. Jangan lupa, ujung plastic bagian bawah ditusuk jari telunjuk supaya masak. Hal ini dilakukan agar bahan yang dimasukkan dan dipadatkan bisa duduk posisinya (tidak miring). Pengisian dilakukan tidak terlalu penuh, tapi disisakan 15 cm untuk memudahkan dalam mengikat.
Tiap log ditimbang beratnya, yaitu sebanyak 1,2 kg.
·        Sisa ujung plastic ke dalam cincin dilipat keluar, lalu diikat mulut plastic tersebut dengan karet tahan panas.
·        Tutup mulut log tersebut dengan kapaskemudian tutup lagi dengan kertas, lalu diikat lagi dengan karet.
·        Dilakukan pengukusan terhadap log media selama 12 jam.
·        Lamanya pengukusan dihitung setelah air di dalam drum mendidih.
·        Setelah selesai pengukusan, media di angkat dari drum. Lalu, biarkan selama 8 jam atau sampai dingin pada ruangan yang tertutup. Untuk selanjutnya, dilakukan penanaman bibit.
Setelah media dingin, baru dilakukan penanaman bibit, caranya:
·        Penanaman bibit dilakuan di ruangan tertutup.
·        Semprot isi ruangan dengan alcohol 95%.
·        Gunakan sarung sarung tangan dan semprot dengan alcohol 95%.
·        Untuk memudahkan penanaman bibit, media yang akan diinokulasi disimpan di depan dekat tangan kiri.
·        Bibit yang akan ditanamkan disimpan di depan dekat tangan kanan.
·        Antara media yang akan ditanami dan bibit, disimpan lampu spirtus.
·        Buka karet, kertas penutup, serta kapas penutup media.
·        Masukkan 3 sendok makan bibit untuk satu log media.
·        Setiap gerakan sendok yang dipakai, dipanaskan dengan api dari lampu spirtus.
·        Media yang sudah ditanami bibit tersebut ditutup kembali dengan kapas.
·        Penanaman bibit dikerjakan dengan cepat, tetapi harus teliti.
·        Media yang sudah ditanami bibit disimpan di atas rak.
·        Biarkan sampai seluruh media diisi miselium jamur.
·        Miselium tumbuh memenuhi log media. Setelah seluruh log media ditumbuhi miselium, tutup kapas dan cincin pada bagian atas log tersebut dibuka.
·        Kelembapan lingkungan dipertahankan dengan menyemprot menggunakan sprayer.
·        Tubuh buah yang sudah cukup mekar dapat dipanen.

PERAWATAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Jika kita akan menyimpan log di dalam bangunan, masa tanam jamur tiram tidak tidak diatur oleh kondisi iklim dan dapat dilakukan setiap saat. Log yang sudah ditanami bibit harus disimpan di tempat yang menunjang pertumbuhan miselium dan tubuh buah.
Bangunan untuk menyimpan log dapat dibuat permanen untuk budidaya jamur tiram skala besar atau di dalam bangunan semi permanen.
Tempat pemeliharaan jamur dibuat dengan ukuran 10 x 12 m² yang di dalamnya terdapat 8 buah petak pemeliharaan berukuran 5,7 x 2,15 m². jarak antara petak 40-60 cm. di dalam setiap petakan dibuat rak-rak yang tersusun ke atas untuk menyimpan 1.300-1.400 log. Rangka bangunan dapat dibuat dari besi, kayu atau bambu.
Log disimpan di atas rak dengan posisi tegak atau miring. Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa sehingga tubuh buah yang tumbuh dari log tidak tumpang tindih dengan tubuh buah yang lain.

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT PADA BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Selain pemeliharaan baglog, dalam budidaya jamur tiram juga perlu dilakukan perawatan untuk mencegah atau mengendalikan hama dan penyakit yang mungkin bisa menyerang jamur tiram. Hama dan penyakit yang menyerang jamur tiram tentu dipengaruhi oleh keadaan lingkungan maupun jamur itu sendiri. Sehingga antara tempat budidaya yang satu dan yang lain, serangan hama penyakit kemungkinan dapat berbeda-beda.

HAMA PENYAKIT JAMUR TIRAM

Ulat
Ulat merupakan hama yang paling banyak ditemui dalam budidaya jamur tiram. Ada tiga faktor penyebab kemunculan hama ini yaitu faktor kelembaban, kotoran dari sisa pangkal/bonggol atau tangkai jamur dan jamur yang tidak terpanen, serta lingkungan yang tida bersih.
Hama ulat muncul ketika kelembaban udara berlebihan. Oleh sebab itu, hama ulat sering dijumpai ketika musim hujan. Pencegahan menjadi solusi terbaik untuk mengatasi hama ini adalah dengan mengatur sirkulasi udara. Caranya dengan membuka lubang sirkulasi dan untuk sementara proses penyiraman keumbung dihentikan.
Pangkal jamur yang tertinggal di baglog saat pemanenan dapat menimbulkan binatang kecil seperti kepik. Kepik inilah yang menjadi penyebab munculnya hama ulat. Sementara jamur yang tidak terpanen kemungkinan terjadi karena jamur tidak muncul keluar sehingga luput saat pemanenan dan menjadi busuk. Hal ini menyebabkan munculnya ulat. Sebaiknya, ketika melakukan pemanenan baglog telah dipastikan kebersihannya sehingga tidak ada pangkal atau batang dan jamur yang tidak terpanen.
Ulat bisa saja muncul karena rumah kumbung ataupun sekitar kumbung tidak berseih. Misalnya adanya kandang ternak atau tanaman di sekitar rumah kumbung.
Untuk mencegah dan mengatasi serangan hama ulat, lakukan pembersihan rumah kumbung dan sekitar rumah kumbung dengan melakukan penyemprotan formalin.

PEMANENAN JAMUR TIRAM

Ciri dan Umur Panen : Jamur tiram Pleurotus adalah jamur yang rasanya enak dan memiliki aroma yang baik jika dipanen pada waktu umur muuda. Panen dilakukan setelah tubuh buah mencapai ukuran maksimal saat 2-3 hari setelah tumbuh bakal tubuh buah.
Cara Panen : Pengambilan jamur harus dilakukan dari pangkal batang karena batang yang tersisa dapat mengalami kebusukan. Potong jamur dengan pisau yang bersih dan tajam, kemudian simpan di wadah plastic dengan tumpukan setinggi 15 cm.
Periode Panen : Panen dilakukan setiap hari atau beberapa hari sekali, tergantung dari jarak pembukaan log-log. Dari satu log akan dihasilkan sekitar 0,8-1 kg jamur.



Related Posts:

Pengertian dan Macam-macam gudang

Gudang

A. Pengertian warehouse(Gudang).



suatu tempat atau bangunan yang digunakan untuk tempat menyimpan barang-barang. Gudang berfungsi sebagai tempat menyimpan dan memelihara barang-barang yang disimpan di dalamnya. Selain itu gudang dapat pula digunakan sebagai tempat mengolah, menyortir, membungkus, dan mengepak barang-barang yang akan dijual ataupun dikirim.
perusahaan harus menyimpan barang jadinya sampai terjual. Fungsi penyimpanan diperlukan karena siklus produksi dan konsumsi jarang bisa sesuai. Banyak komoditi diproduksi musiman, sedangkan permintaan berjalan terus menerus. Fungsi penyimpanan mengatasi perbedaan dalam jumlah yang diinginkan dan waktunya.
Perusahaan harus memutuskan jumlah lokasi penyimpanan yang diinginkan seperti di kawasan industri dan pergudangan eksklusif dengan penghijauan. Semakin banyak tempat penyimpanan berarti barang dapat dikirimkan ke pelanggan lebih cepat. tetapi biaya pergudangan akan meningkat. Jumlah lokasi penyimpanan harus menyeimbangkan antara tingkat pelayanan pelanggan dan biaya distribusi.
Sebagian persediaan disimpan di atau dekat pabrik, dan sisanya di gudang-gudang di seluruh pelosok negeri. Perusahaan mungkin memiliki gudang pribadi dan menyewa tempat di gudang umum. Perusahaan memiliki pengendalian yang lebih baik pada gudang miliknya sendiri, tetapi modal mereka tertanam dan kurang fleksibel jika lokasi yang diinginkan berubah. Sedangkan gudang umum membebankan biaya atas tempat yang disewa dan memberikan pelayanan tambahan (dengan biaya tertentu) untuk memeriksa barang, melakukan pengemasan, pengiriman dan penagihan. dengan menggunakan gudang umum, perusahaan memiliki banyak pilihan lokasi dan jenis gudang, apakah yang khusus penyimpanan yang dingin, hanya komoditi dan lainnya.
Berdasarkan kepemilikannya, gudang terdiri dari dua macam yaitu:
a) Gudang milik sendiri.
b) Gudang milik pihak lain yang dapat digunakan dengan cara menyewa.
      Macam Gudang Berdasarkan Tempat
Berdasarkan tempat, gudang dapat berupa:
a) Gudang pabrik, yaitu gudang yang tempatnya di kawasan pabrik.
b) Gudang toko, yaitu gudang yang tempatnya menyatu atau berada di kawasan toko pemiliknya.
c) Gudang pelabuhan yaitu gudang yang berada di kawasan pelabuhan, gudang pelabuhan dapat dibedakan menjadi: Entreport, Veem (Dock-Company) dan Freeport dan Bonded Warehouse.

B. Macam Gudang Berdasarkan Jenis Barang yang Disimpan

a) Gudang Bahan Baku
b) Gudang Kain
c) Gudang Perlengkapan
d) Gudang Mesiu
 Untuk perusahaan dagang seperti retailer (eceran) penyimpanan barang persediaan di ruangan toko tidak dapat dilakukan sebanyak penyimpanan barang di gudang, penyimpanan barang di toko hanya untuk sejumlah persediaan yang diperkirakan cukup untuk melayani kebutuhan konsumen atau pelanggan yang datang ke toko tersebut.

Tipe tipe gudang
·        Gudang Pribadi/Swasta– jenis gudang ini dimiliki dan dioperasikan oleh pemasok dan reseller untuk digunakan dalam kegiatan distribusi mereka sendiri. Sebagai contoh, jaringan ritel besar menyediakan gudang untuk toko mereka atau grosir mengoperasikan sebuah gudang di mana ia menerima dan mendistribusikan produk.
·    


   
      Gudang Publik/Umum – gudang umum pada dasarnya adalah ruang yang dapat disewakan untuk mengatasi kebutuhan distribusi dalam jangka pendek. Pengecer yang memiliki gudang sendiri mereka sendiri terkadang mencari ruang penyimpanan tambahan jika kapasitas gudang mereka tidak mencukupi atau jika mereka melakukan pembelian produk dalam jumlah besar dengan alasan tertentu. Sebagai contoh, pengecer bisa memesan tambahan barang untuk memaksimalkan penjualan di toko atau ketika ada harga promosi dari pemasok jika membeli dalam jumlah besar.
·         Gudang otomatis – Dengan kemajuan teknologi komputer dan robotika banyak gudang sekarang memiliki kemampuan otomatis. Tahapan otomatisasi sampai pada pemakaian conveyor belt untuk mengangkut barang sehingga memerlukan orang yang lebih sedikit untuk menangani kegiatan penyimpanan.
·       
   
          
            Climate-Controlled Warehouse. Iklim-Controlled Warehouse – Gudang penyimpanan yang  menangani berbagai jenis produk dengan penanganan khusus kondisi seperti freezer untuk menyimpan produk beku dan kelembaban lingkungan.
·       
      Distribution Centre, Ada beberapa gudang yang hanya menyimpan produk dalam waktu sangat cepat. Gudang ini berfungsi sebagai titik dalam sistem distribusi pada produk yang diterima dari berbagai pemasok dan segera dikirimkan ke banyak pelanggan. Misalkan, seperti dengan penanganan Distribution Centre untuk Perishable Food sebagian besar produk yang masuk di pagi hari dan didistribusikan pada akhir hari,

C. Fungsi - Fungsi GUDANG

1. Fungsi PENYIMPANAN Merupakan fungsi paling mendasar dari gudang adalah tempat penyimpanan barang, Tujuan dari Warehouse Manajeman adalah bagaimana menggunakan ruang (space) seoptimal mungkin untuk menyimpan produk dengan biaya tertentu.

2. Fungsi MELAYANI PERMINTAAN PELANGGAN memenuhi permintaan dari pihak transportasi atau pelanggan menjadikan gudang sebagai fokus aktifitas logistik. Gudang berperan menyediakan pelayanan dengan menjamin ketersediaan produk dan siklus order yang reasonable. Dengan menyimpan stok dalam jumlah tertentu, akan membantu melayani permintaan pelanggan yang fluktuatif.

3. Fungsi DISTRIBUSI dan KONSOLIDASI Barang yang telah di simpan agar sampai ke tangan
pelanggan harus melalui proses distribusi. Yaitu mengatur dan menjamin agar barang yang dikirim, benar-benar sampai ke tangan pelanggan dengan baik. Artinya, pelanggan menerima barang sesuai pesanannya tanpa ada yang kurang, tanpa ada yang salah ambil, dll. Untuk menjamin itu semua, gudang perlu mengadakan konsolidasi. Artinya, akan ada proses pengambilan barang, pengecekan dan pengepakan. Konsolidasi yang baik sangat berperan agar distribusi kepelanggan benar-benar sempurna.

Pengelolaan gudang / warehouse management merupakan salah satu senjata yang dapat digunakan untuk bersaing serta mampu mengubah paradigma logistik dari sekedar aktifitas yang menghabiskan dana besar menjadi salah satu sumber Keunggulan Kompetitif. Keunggulan kompetitif inilah yang akan menjadi asset berharga.

Kebijakan investasi dan biaya operasional, memiliki dampak terhadap tingkat pengembalian investasi (return on investment). Langkah yang dapat diambil oleh Warehouse Manager adalah mengupayakan tingkat efisiensi logistik untuk mencapai titik pengembalian investasi tertentu. Yang menjadi tantangan disini adalah bagaimana menekan biaya berhubungan dengan logistik, namun tidak mengorbankan tingkat efektifitas pekerjaan. Dalam hal ini, yang terpenting adalah bagaimana menjaga kemampuan memberikan pelayanan yang optimal sesuai dengan permintaan pelanggan, bahkan melebihi keinginan mereka (beyond customer requirement). Sehingga dalam mengelola gudang memiliki kepuasan tersendiri apalagi bila target tercapai dan profitable.

3. Warehousing (Usaha Pergudangan)
Yaitu usaha penimbunan dan penyimpanan barang dalam gudang atau lapangan penumpukan pelabuhan selama menunggu proses pemuatan ke atas kapal. Dalam sebuah pelabuhan lazimnya terdapat tiga macam gudang yaitu:
o Gudang pabean (disebut juga Gudang Lini I, Gudang diepzee)
o Gudang entrepot (bounded warehouse)
o Gudang bebas
Gudang pabean merupakan bagian yang terpenting pada kegiatan pengapalan karena di gudang 

D. Tujuan Gudang                                           

Secara umum gudang diperlukan dengan empat tujuan sebagai berikut:

1.Pengurangan biaya transportasi dan produksi. Gudang memiliki peranan penting dalam proses pengendalian dan pengurangan biaya transportasi dan produksi, pada dasarnya gudang berkaitan erat dengan persediaan barang namun pada posisi tertentu gudang dapat mengurangi biaya transportasi dan produksi.
2.)Pengkoordinasian antara penawaran dengan permintaan. Gudang mempunyai peranan dalam hal mengkoordinasikan antara penawaran dengan permintaan, hal ini disebabkan karena permintaan pasar tidak selalu bisa diproyeksikan secara akurat sedangkan proses penawaran suatu barang harus terus berjalan. Untuk itu diperlukan sebuah gudang untuk menyimpan barang pada saat volume produksi naik dan volume permintaan menurun.
3.)Kebutuhan produksi. Dalam suatu produksi tentunya akan menghasilkan barang dengan karakteristik dan sifat yang berbeda pula, ada jenis barang yang bisa langsung dikonsumsi dan ada juga barang yang harus disimpan terlebih dahulu untuk dikonsumsi. Contoh dari barang ini adalah minuman anggur, untuk barang seperti ini dan karakteristik serupa memerlukan gudang sebagai tempat penyimpanan barang ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
4.)Kebutuhan pasar. Barang-barang yang telah beredar di pasaran memiliki banyak macam, namun ada beberapa barang yang diminta selalu ada oleh konsumen. Agar pasokan barang tersebut tidak terputus maka diperlukan gudang yang relatif dekat dengan pasar sebagai media pendistribusian untuk memenuhi kebutuhan pasar.

E.Manfaat Gudang
Menurut Purnomo (2004:282) secara garis besar manfaat pergudangan antara lain adalah:

a. Manufacturing support (pendukung proses produksi)
Operasi pergudangan mempunyai peranan sangat penting dalam proses produksi, dukungan dari operasi pergudangan sangat mutlak bagi kelancaran proses produksi, sistem administrasi proses penyimpanan, transportasi dan material handling serta aktivitas lain dalam pergudangan diatur sedemikian hingga proses produksi berjalan sesuai dengan target yang hendak dicapai.

b. Production mixing

Menerima pengiriman barang berbagai macam dari berbagai sumber dan dengan system material handlingbaik otomatis maupun manual dilakukan penyortiran dan menyiapkan pesanan pelanggan selanjutnya mengirimnya ke pelanggan.

c. Sebagai perlindungan terhadap barang
Gudang merupakan jenis peralatan /tempat dengan sistem pengamanan yang dapat diandalkan dengan demikian barang akan mendapatkan jaminan keamanan baik dari bahaya pencurian, kebakaran, banjir, serta problem keamanan lainnya.

d. Dalam sistem pergudangan
Material berbahaya dan material tidak berbahaya akan dipisahkan beberapa material ada yang beresiko membahayakan dan menimbulkan pencemaran, untuk itu dengan menggunakan kode keamanan tidak diijinkan material yang beresiko tersebut ditempatkan dengan lokasi pabrik.

e. Sebagai persediaan
Untuk melakukan peramalan permintaan produk yang akurat merupakan hal yang sangat sulit, agar dapat melayani pelanggan setiap waktu operasi pergudangan dapat digunakan sebagai alternatif tempat persediaan barang yang mana akan berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan penanganan persediaan.

Related Posts: